Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

pembatas malam kepagi

- pembatas malam ke pagi pukul terbaik dari yang paling baik tak usah tengok jam dinding untuk berkali kalinya melewati waktu ini dengan mata dan jiwa yang masih menyala biarkan disaat manusia lainya tertidur lelap mengumpulkan energi baiknya untuk menyambung hari esok atau sekedar melepas penat atas segala kegiatan yang menumpuk seharian ini  diwaktu ini pula saya masih membuang energi yang seharusnya dikumpulkan untuk hari esok, entah buang buang waktu untuk hal yang tidak penting  mungkin tak tahu apa hal yang lebih baik untuk dikerjakan esok sebab terlalu banyak ambisi lantas malam hari , dirasa seperti siang hari bagaimana denganku? tentang realita dan ekspektasi yang mampir tanpa permisi bahkan pergi tanpa basa basi biarkan disaat kanan kiri berbaring di zona ternyamanya aku masih tegak berdiri kadang , pembatas malam dan pagi jadi zona yang paling pas untuk sekedar lebih dekat dengan diri sendiri atau tebak-tebakan tentang masa depan tentang hi...

keluh,

untuk keberibu-kian kalinya silih berganti hari hari yang bergulir sangat cepat berlalu begitu saja , sajak-sajak itu melulu yang terlahirkan , pada awalnya merasa seperti hal yang biasa wajar saja bagi saya yang masih awam dan terlihat amatir dalam menuturkan pikiran kedalam tulisan tiap-tiap rangkaian tulisan hingga berbait bait pesan nampaknya terlihat didramatisir bagi sebagian orang , kepaala awalnya seperti mau copot , ah tapi jangan sampai , sepertinya punya kepala memang terkadang pusing , tapi akan lebih menyeramkan nampaknya jika hidup tanpa kepala , bukan manusia lagi namanya . boleh aku bertanya , jawab dalam benakmu saja ya .kepala dan pikiran beda atau sama ? pada tiap tiap jawaban yang hadir pasti punya alasan yang berbeda beda . jelas apakah dirimu dan diriku sama? tentu jelas berbeda sekarang aku semakin terjebak dalam nyaman yang bisa di bilang jebakan , penuh teka teki tanpa ada jawaban , baiklah biar aku cari tahu sendiri . apa kau sungguh-sungguh memberi...

---kemana

mulai dari buaian hingga tepat pada waktunya jangan khawatir , tak usah tergesa gesa semua hadir tepat porsinya semesta mencolek akan ku beri kau pertanyaan sebagianya biar kau  jawab , sebagian lagi biar jadi teka-teki tak usah usik kanan kiri segala akan hadir tepat sasaran mungkin jika sesuatu yang kau dambakan tak kunjung hadir dirimu belum pantas , khayalan abu abu tak usah di pusingkan biar terbawa angin , ketika rasa mulai berpeluh jangan biarkan ia jatuh cukup sisipkan sedikit saja harap untuk hari esok jangan terlalu tinggi ber-ingin intinya tak ada tempat terbaik untuk pulang selain diri sendiri

benar

semua merasa tepat menurut pandanganya // semoga saya tidak terlalu awam untuk bercerita dan menuturkan tentang hal ini, yang akan saya ceritakan kali ini dibuat berdasarkan apa apa yang sudah terlewat atau terjadi pada sebagian besar mahkluk yang ada di bumi (begitupun saya ) semoga saya dijauhkan dari rasa "merasa benar" mari diaminkan ! hal yang wajar dirasakan pada tiap tiap hati manusia ketika mengalami perasaan merasa benar , memahami mahkluk bumi memang agak rumit rupanya ya , jangankan untuk memahami orang lain pasti lebih rumit peristiwa merasa benar pada pandanganya sepertinya bukan suatu hal yang awam lagi , bahkan sudah melekat pada jiwa jiwa kami , tak jarang muncul perdebatan perdebatan sengit diantara kami sesama mahkluk bumi , tak jarang pula saling menghakimi sampai - sampai lupa sama diri sendiri, sepertinya ini membawa energi fatal pada sebagian orang , tak jarang menjadi boomerang untuk suatu hubungan antar kami benar /be·nar/ a 1 sesuai sebagai...