# rumah
rumah
siang ini matahari cukup terik , bau matahari bersembunyi dalam setiap helai rambutku , kira kira masih ingatkah kemana akan membawa kembali raga atas segala penat , lelah , dan rasa lapar yang menuntutku untuk minta di selesaikan , di bawah langit yang jujur dan diatas tanah yang selalu terpijak, yang kuingat adalah ketika ibu menyuguhkan segelas susu hangat diatas meja , atau setiap sudut yang pertama kali kulihat kala terbangun dari tidur lelap?saat ibu membangunkan ku dan berkata "ayo bangun!ini sudah jam 7 pagi!!!"(nyatanya waktu masih pukul 5:30) ini membuatku cukup panik dan bergegas bangun, atau coretan crayon di tembok dan lantai yang jadi saksi langkah pertamaku? , setiap celah dalam sudut rumahku, jadi saksi akan menang atau kalah bahkan keluh kesah , tempat pulang dari segala arah .
adakalanya hawa di dalam rumah yang terasa panas , atau ketika adikmu jadi mahkluk yang paling menyebalkan , sehingga tak ada pilihan lain untuk mencari udara segar?ah,! bukankah hal ini wajar untuk dirasakan, waktu juga akan tetap membawaku pulang,
dalam setiap hentakan kaki melangkah, kemana harus bersandar? atau untuk sekedar berleha leha membebaskan diri untuk berekspresi, tak peduli bisik koar tetangga , dalam tiap lapisan dinding rumah ku yang menyatu dalam selah selah sukma ku, , arah yang selalu ku ingat dalam kepalaku, tempat untuk pulang , hingga aku ingat tempat terbaik untuk dituju
siang ini matahari cukup terik , bau matahari bersembunyi dalam setiap helai rambutku , kira kira masih ingatkah kemana akan membawa kembali raga atas segala penat , lelah , dan rasa lapar yang menuntutku untuk minta di selesaikan , di bawah langit yang jujur dan diatas tanah yang selalu terpijak, yang kuingat adalah ketika ibu menyuguhkan segelas susu hangat diatas meja , atau setiap sudut yang pertama kali kulihat kala terbangun dari tidur lelap?saat ibu membangunkan ku dan berkata "ayo bangun!ini sudah jam 7 pagi!!!"(nyatanya waktu masih pukul 5:30) ini membuatku cukup panik dan bergegas bangun, atau coretan crayon di tembok dan lantai yang jadi saksi langkah pertamaku? , setiap celah dalam sudut rumahku, jadi saksi akan menang atau kalah bahkan keluh kesah , tempat pulang dari segala arah .
adakalanya hawa di dalam rumah yang terasa panas , atau ketika adikmu jadi mahkluk yang paling menyebalkan , sehingga tak ada pilihan lain untuk mencari udara segar?ah,! bukankah hal ini wajar untuk dirasakan, waktu juga akan tetap membawaku pulang,
dalam setiap hentakan kaki melangkah, kemana harus bersandar? atau untuk sekedar berleha leha membebaskan diri untuk berekspresi, tak peduli bisik koar tetangga , dalam tiap lapisan dinding rumah ku yang menyatu dalam selah selah sukma ku, , arah yang selalu ku ingat dalam kepalaku, tempat untuk pulang , hingga aku ingat tempat terbaik untuk dituju
Komentar
Posting Komentar